ACCESS CONTROL
Defenisi Acces Control
Access control didefinisikan /
diimplementasikan sebagai pemberi ijin terhadap sebuah ojek tertentu secara
spesifik. Akases control sendiri membatasi orang orang yang akan mengakses
objek tersebut. Tanpa adanya akses control, kemungkinan sesuatu (termasuk data)
dapat di curi lebih meningkat. Jadi kata lainnya acces control merupakan
kumpulan dari metode dan komponen yang dipergunakan untuk melindungi asset
informasi. Acces control memberikan kemapuan untuk melindungi atau mendikte mana
informasi yang bisa dilihat atau dimodifikasi oleh user.
Elemen penting dari access control adalah access nya itu
sendiri. Dalam hal ini, access adalah aliran informasi antara subjek dan objek.
Sebuah subjek merupakan entitas aktif yang meminta akses ke suatu objek atau
data dalam objek tersebut. Sebuah subjek dapat berupa user, program, atau
proses yang mengakses informasi untuk menyelesaikan suatu tugas tertentu.
Ketika sebuah program mengakses sebuah file, program menjadi subjek dan file
menjadi objek. Objek adalah entitas pasif yang mengandung informasi. Objek bisa
sebuah komputer, database, file, program komputer, direktori, atau field pada
tabel yang berada di dalam database.
Prinsip-prinsip dalam Access
Control
- Principle of Least Privilege : Jika tidak ada sesuatu yang sudah di konfigurasi secara spesifik untuk individu atau kelompok, dimana ia berada, user harusnya tidak bisa mengakses sumber tersebut.
- Separation of Duties : Memisahkan area yang bertentangan dari tugas yang bertujuan untuk mengurangi modifikasi data yang tidak sah dalam aset atau informasi dari suatu organisasi.
- Need to Know : Prinsip ini bedasarkan konsep atas individu harus diberikan akses hanya untuk informasi yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugas mereka.
Teknik yang dipilih harus cocok terhadap organisasi agar
bisa memberikan tingkat keamanan yang paling maksimum.
Access Control Models :
- Identity-based access control merupakan suatu keputusan akses terhadap objek berdasarkan pengguna atau user ataupun id dari keanggotaan group dari user yang bersangkutan. user ini juga dapat ditentukan oleh pemilik dari objek tersebut.
- Access Control List merupakan tugas yang berfungsi untuk memudahkan proses administrator acces control list dan mengijinkan group dari objek untuk di kontrol bersama-sama.
Lattice-Based Access Controll merupakan Model kontrol akses berbasis kisi dikembangkan pada awal 1970-an untuk menangani kerahasiaan informasi militer. Pada akhir 1970-an dan awal 1980-an, para peneliti menerapkan model-model ini pada masalah integritas tertentu. Kemudian, penerapan model kebijakan Tembok Cina, kebijakan kerahasiaan yang unik untuk sektor komersial, ditunjukkan. Perspektif yang seimbang pada model kontrol akses berbasis kisi disediakan. Kebijakan arus informasi, kisi militer, model kontrol akses, model Bell-LaPadula, model dan dualitas Biba, dan kisi Tembok Cina ditinjau. Keterbatasan model diidentifikasi.
Intent-based Access Control (IBAC) : Sebuah sistem access control yang mendeteksi tujuan user meminta akses dengan menjawab pertanyaan mengapa user meminta akses tersebut dan siapa yang meminta akses tersebut. IBAC didesain untuk mencegah ancaman dari dalam dan luar. Merupakan sebuah risk-based access control yang menilai resiko dari akses yang bedasarkan dari maksud yang terdeteksi dan level motivasi terhadap pengeksekusian maksud tersebut.
Emotion-based Access Control (EBAC) : Sebuah sistem access control yang mendeteksi emosi user saat meminta akses dengan tujuan untuk menentukan keputusan akses. EBAC menambahkan aspek sensitivitas untuk menganalisis lebih jauh mengenai resiko dari memberikan akses kepada user. Menggunakan teknologi untuk mendeteksi emosi dengan tujuan untuk melengkapi sistem access control dan menggunakan hasil deteksi tersebut untuk menambahkan faktor autentikasi bersamaan dengan identitas user.
Attribute-based Access Control (ABAC) :
Dalam ABAC, akses diberikan tidak bedasarkan dari hak subjek terkait dengan
user setelah proses autentikasi, melainkan bedasarkan dari atribut user. User
harus membuktikan so-called claims tentang atribut untuk mengakses control
engine. Kebijakan ABAC menetapkan bahwa klaim harus terpenuhi agar user bisa
mengakses objek. User bisa menjadi anonimus ketika proses autentikasi dan
identifikasi tidak terlalu diperlukan.
Sumber : tekan ini materi 1, 2
0 komentar:
Posting Komentar